Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Ayam Potong di Kolaka Naik Dua Kali Lipat

Kompas.com - 17/07/2012, 12:43 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA,KOMPAS.com- Tiga hari sebelum memasuki Ramadan, di Kolaka Sulawesi Tenggara, ayam potong di pasar Sentral Mekongga menembus harga hingga Rp. 80.000 per ekor atau naik dua kali lipat dari harga biasanya Rp. 40.000 perekor. Kenaikan harga yang begitu tinggi membuat pembeli menjerit, karena menurut mereka kenaikan harga yang mencapai 100 persen ini sangat idak wajar.

Salah satu pembeli bernama Nur Janna mengatakan kenaikan harga boleh saja, tetapi tidak sampai seratus persen juga. "Dengan kenaikan harga yang begitu tinggi ini, saya curiga pedagang sengaja memainkan harga. Karena mereka tahu kalau masuk puasa pasti orang akan tetap membeli ayam meskipun dengan harga yang tinggi," katanya kepada Kompas.com, Selasa (17/07/2012).

Nur juga mengatakan selama ini baru di tahun ini harga ayam potong naik sampai seratus persen. "Tahun lalu hanya naik sepuluh ribu saja, dari harga Rp. 35.000 per ekor jadi Rp.45.000," katanya.

Bukan hanya Nur Janna saja yang mengeluh terhadap kenaikan harga ayam ini. Marwah misalnya yang batal membeli ayam potong karena harganya melambung tinggi "Saya rencana mau beli beberapa ekor untuk buka puasa nanti, tapi dengar harga yang begitu tinggi, saya batal kan dan beralih untuk beli ikan saja. Memang kita heran dengan harga ayam ini yang begitu tinggi sekali kenaikannya," ungkapnya.

Sementara itu penjual ayam potong yang ada di Pasar Mekongga, Kolaka mengatakan, kenaikan harga ayam yang mereka jual itu didasari dari harga ayam yang mereka terima dari distributor. Sukri, pedagang ayam potong menjelaskan, "ayam yang kita ambil ini itu 'kan rata-rata dari distributor yang ada di Sulawesi Selatan. Harganya memang sudah naik, jadi mau atau tidak kita harus naikkan harga jualnya juga sama pembeli."

Bahkan, dirinya menolak kalau kenaikan ini sengaja dilakukan oleh pedagang. "Kami tidak pernah memainkan harga, kalau kita beli dengan harga tinggi pasti kita jual juga dengan harga yang tinggi. Bahkan tidak menutup kemungkinan besok harganya pasti akan berubah lagi," tambahnya.

Dengan kenaikan harga ini, belum terlihat upaya dari pemerintah setempat untuk menangani kenaikan harga tersebut. Akibatnya hal ini kembali merugikan kalangan masyarakat yang hendak berbelanja ayam potong di Pasar Sentral Kolaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    Whats New
    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Whats New
    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Whats New
    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    Whats New
    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Whats New
    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    Whats New
    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Whats New
    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Whats New
    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Work Smart
    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Whats New
    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    Whats New
    Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

    Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

    Rilis
    Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

    Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

    Earn Smart
    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com